Senin, 25 Juli 2011

Rosella, herba antikanker dan hipertensi


Tak banyak orang yang mengenal tanaman ini. Namanya cantik,secantik khasiatnya. Rosella namanya. Ternyata Rosella mempunyai khasiat yang cukup baik.

Pada tahun 1576 seorang ahli botani asal Belanda bernama M. de L’Obel menemukan tanaman ini ditanam di halaman sebuah rumah di Pulau Jawa. Padahal Rosella berasal dari India. Diduga tanaman ini dibawa oleh pedagang India saat datang ke Indonesia sekitar abad ke-14. Mungkin karena belum diketahui khasiatnya, dulu Rosella belum dikenal seperti sekarang.

Pohon Roselle tumbuh dari biji/benih dengan ketinggian yang bisa mencapai 3 – 5 meter serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun. Bunga Roselle berwarna cerah, Kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga raya/sepatu. Bagian bunga Roselle yang bisa diproses menjadi makanan ialah kelopak bunganya (kaliks) yang mempunyai rasa yang amat masam.
Pada umumnya masyarakat lebih mengenal dengan nama Rosela, Rosella atau Roselle (Hibiscus sabdariffa L.). Dari segi kesehatan, ternyata Rosela mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit. Menurut penelitian, bunga rosella, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal (juicy), misalnya Rosela Merah atau Bunga Rosela untuk mencegah Penyakit Kanker dan Radang.

Dalam pengobatan tradisional sering digunakan/dipercaya untuk mengatasi atau mencegah penyakit Kanker dan Radang, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah, menurunkan kekentalan darah, menurunkan tekanan darah, dan menstimulasi gerakan usus, penyakit jantung, hipertensi, sakit saraf, sakit pencernaan. Selain itu, dapat mencegah terbentuknya batu ginjal dan melancarkan buang air besar atau sebagai peluruh air seni.

Kelopak bunga Rosela dapat diolah sebagai bahan minuman segar berupa sirup dan teh, selai dan ekstrak minuman, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal, yaitu Rosela Merah. Kelopak bunga tersebut mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino. Asam amino yang diperlukan tubuh, 18 diantaranya terdapat dalam kelopak bunga Rosela, termasuk arginin dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh. Selain itu, Rosela juga mengandung protein dan kalsium.

Rosella Merah mengandung gosipetin, antosianin, dan glukosid hibiscin.
Di Indonesia, penelitian tentang uji komponen zat gizi dan aktivitas antioksidan pada kelopak Rosella pernah diteliti oleh Ir Didah Nurfaridah pada tahun 2005. Dalam penelitiannya tersebut, staf pengajar di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, ini menemukan bahwa kadar antioksidan yang terkandung dalam kelopak kering Rosella jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman kumis kucing dan bunga knop. Zat aktif yang paling berperan dalam kelopak bunga Rosella meliputi gossypetin, antosianin, dan glucoside hibiscin.

Antosianin merupakan pigmen alami yang memberi warna merah pada seduhan kelopak bunga Rosella, dan bersifat antioksidan.
“Kadar antioksidan yang tinggi pada kelopak Rosella dapat menghambat radikal bebas. Beberapa penyakit kronis yang ditemui saat ini banyak yang disebabkan oleh radikal bebas yang berlebihan. Di antaranya kerusakan ginjal, diabetes, jantung koroner, hingga kanker,” ujar Didah.

Sayangnya, kadar antioksidan dalam kelopak Rosella menjadi berkurang jika dikeringkan dengan proses pemanasan (dipanggang dalam oven). Kadar senyawa berkhasiat yang terkandung dalam kelopak Rosella berada pada tingkat tertinggi jika dikonsumsi dalam bentuk segar.
“Semakin pekat warna merah pada kelopak Rosella, rasanya akan semakin asam. Dan kandungan antosianinnya semakin banyak. Dengan demikian, kandungan antioksidannya juga semakin banyak,” kata Didah.

Di antara banyak khasiatnya, Rosella diunggulkan sebagai herba antikanker dan hipertensi. Ini sesuai dengan uji pra klinis yang dilakukan oleh Yun Ching Chang, seorang peneliti dari Institute of Biochemistry and Biotechnology, Chung Shan Medical University di Taiwan. Yun Ching Chang menemukan bahwa pigmen alami dari kelopak kering Rosella terbukti efektif dalam menghambat dan sekaligus mematikan sel kanker HL-60 (kanker darah atau leukemia). Pigmen ini juga berperan dalam proses apoptosis (bunuh diri) sel kanker.

Menurut DEP.KES.RI.No.SPP.1065/35.15/05, setiap 100 gr rosella mengandung 260-280 mg vitamin C, vitamin D, B1 dan B2. kandungan lainya adalah kalsium 486 mg, omega 3, Magnesium, beta karotin serta asam amino esensial seperti lysine dan agrinine. Bunga rosella juga kaya akan serat yang bagus untuk kesehatan saluran pencernaan.

Sementara itu, Maureen Williams, ND, seorang dokter naturopati dari Bastyr University di Seattle, Amerika Serikat, telah melakukan studi terhadap 70 orang dengan tingkat penyakit hipertensi ringan hingga sedang yang berada dalam kondisi sehat dan tidak melakukan pengobatan apa pun sejak sebulan sebelum penelitian diujikan. Secara acak, sebagian orang diminta untuk mengonsumsi teh Rosella sebanyak satu setengah liter sebelum sarapan setiap hari. Sebagian lagi mengonsumsi 25 mg obat antihipertensi. Setelah empat minggu, ternyata tekanan darah diastolik berkurang hingga sepuluh angka untuk 79% orang yang mengonsumsi teh Rosella dan 84% pada orang yang mengonsumsi obat antihipertensi.

Belum pernah dilaporkan efek samping yang serius akibat konsumsi kelopak Rosella selain jantung berdebar. Namun Peter Hardwick dari jurnal Australian Food Plants Study Group Newsletter mengatakan bahwa ada spesies lain dari Rosella yang disebut Native Rosella (Hibiscus heterophyllus) yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi. Bunga segarnya mirip Rosella (Hibiscus sabdariffa). Oleh karena itu, hati-hati, jangan sampai salah pilih.

Jumat, 22 Juli 2011

Sirsak,,,"Pembunuh Alami" Sel Kanker

Pohonnya rendah, di brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa inggrisnya “Soursop”. Di Indonesia, ya buah sirsak(durian belanda). Buahnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis-manis kecut/asam.

Sejak 1976, sirsak telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium independen yang berbeda dan dilakukan di bawah pengawasan The National Cancer Institute. Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker usus besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamycin dan terapi kemo!

Penemuan yang paling mencolok dari studi Catholic University ini adalah sirsak bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh atau terganggu.
Sirsak tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif rasa mual dan rambut rontok.

Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun sirsak mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker prostat, kanker pankreas, dan kanker paru-paru.

Hasil riset beberapa universitas itu membuktikan jika pohon ajaib dan buahnya ini bisa:
  1. Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo. 
  2. Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan. 
  3. Energi meningkat dan penampilan fisik membaik. 
  4. Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, di antaranya kanker usus besar, payudara, prostat, paru-paru, dan pankreas. 
  5. Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan adriamycin  dan terapi kemo yang biasa digunakan. 
  6. Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan tidak membahayakan atau membunuh sel-sel sehat.

Bagian sirsak yang bermanfaat untuk obat kanker adalah batang, daun, dan juga buahnya atau dalam bentuk jus. Buahnya bisa dimakan langsung, dibikin jus, atau daunnya direbus kemudian hasil rebusannya diminum. "Bisa dengan cara minum jus buah sirsak atau dengan cara merebus 9 lembar daun sirsak dan minum air rebusan tersebut lalu dimonitor keadaannya. Biasanya nafsu makan akan meningkat dan pertumbuhan sel-sel kankernya akan terhambat," ungkap dr Hardhi Pranata, SpS, selaku Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI).

Dia juga menjelaskan, sirsak mengandung senyawa saponin, polifenol, dan juga bioflavonoid yang memiliki khasiat sebagai antioksidan. Nah, cara membunuh sel kanker oleh sirsak inilah yang berbeda dengan herbal lainnya. Sirsak hanya membunuh sel-sel yang tumbuhnya abnormal atau sel-sel spesifik seperti radikal bebas yang ada sel-sel kankernya. Tapi sirsak tidak merusak sel-sel yang sehat.

Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai antibakteri, antijamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali sistem syaraf yang kurang baik.

Rabu, 13 Juli 2011

"Memerangi” Kanker dengan Kunyit Putih (Curcuma mangga)

Bukan hanya orang dewasa, anak-anak sekarang banyak yang memiliki tanda-tanda terpapar tumor atau kanker. Makanan ditengarai sebagai salah satu faktor pencetus kanker. Makanan zaman sekarang penuh dengan bahan-bahan kimia dan zat beracun, seperti formalin, boraks, pengawet, pemanis, dan pewarna buatan. Selain itu, anak-anak sulit sekali makan sayur. Padahal, buah dan sayuran kaya akan vitamin C dan antioksidan yang ampuh membasmi kanker. Tanpa disadari, racun terus tertimbun di dalam tubuh dan memicu timbulnya penyakit kanker.
Makin gencarnya gerakan kembali ke alam (back to nature) membuat pengobatan dengan herba juga kian marak, termasuk upaya dalam mengatasi kanker. Salah satu tanaman yang sudah banyak digunakan dalam ramuan untuk mengatasi kanker adalah kunyit putih (Curcuma mangga). Dalam pemakaian sehari-hari kunyit putih belum sepopuler saudara kandungnya, kunyit kuning. Maklumlah, secara fisik dan rasa memang beda. Kunyit memiliki warna daging lebih kuning dan rasanya tak begitu getir. Ukurannya pun cenderung lebih besar dibanding kunyit putih, tetapi keduanya memiliki aroma khas dan kuat lantaran kandungan minyak atsirinya.
Ansori menuturkan pengalamannya mengenai khasiat kunyit putih, dia mengaku mengenal khasiat kunyit putih setelah ibunya divonis menderita kanker. Dia mencoba mencari alternatif selain kemoterapi. Atas rekomendasi seorang dokter, ia disarankan mencoba ekstrak kunyit putih.
“Kunyit putih ini mengandung suatu zat yang akan menempel secara selektif pada sel-sel abnormal. Zat ini dipercaya mampu memandulkan perkembangan sel yang doyan berkembang biak. Banyak pasien yang cocok. Dokter juga mengingatkan agar penderita tetap menjaga pola makan dan menghindari konsumsi makanan berpengawet,” katanya.
Kunyit Putih (Curcuma mangga), sebagai anggota keluarga besar Curcuma, mengandung zat kurkumin. Dalam buku Encyclopedia of Medical Plants dinyatakan, kurkumin mempunyai khasiat antioksidan dan antiinflamasi. Bahkan khasiat antioksidannya lebih kuat dari vitamin E, dan khasiat antiinflamasinya lebih kuat daripada hidrokortison kimia/sintetis.
Menurut laporan American Institute of Cancer Report yang dimuat The New York Times akhir Juli 1999, kanker dapat dicegah dengan kunyit. Zat antioksidan pada kunyit berfungsi mencegah kerusakan asam deoksiribonukleat (senyawa yang menyusun gen),  karena kerusakan gen adalah salah satu penyebab terjadinya kanker. Sedangkan kurkumin bersama feruloyl dan 4-hydroxy-cinnamoyl adalah senyawa antiinflamasi yang terdapat pada rimpang kunyit.
Kesimpulannya, kedua kandungan kurkumin tersebut sangat berperan dalam memerangi kanker, yaitu mencegah kerusakan gen sekaligus mencegah peradangan (inflamasi), karena pada penyakit kanker selalu terjadi inflamasi.
Hasil penelitian Dr. Retno S Sudibyo yang dimuat dalam Tempo 30 Mei 1999 menyebutkan bahwa Curcuma mangga mengandung “protein toksis”. Sejenis Ribosome in Activating Protein (RIP). Inilah protein yang mampu menonaktifkan Ribosom, sehingga sintesa protein di dalam sel terganggu. Protein tersebut lebih mudah melakukan penetrasi ke dalam sel kanker daripada sel sehat. Akibatnya sel kanker tidak dapat berkembang biak. Karena sel kanker memiliki batas umur, maka lama kelamaan akan habis dengan sendirinya.
Dari uraian tersebut terlihat tiga manfaat Curcuma mangga dalam memerangi kanker, yaitu :
  • RIP memblokade pengembangbiakan sel kanker, sehingga lama-lama akan habis.
  • Antioksidan pada kurkumin mencegah kerusakan gen dimana kerusakan gen adalah salah satu penyebab terjadinya kanker.
  • Zat anti inflamasi pada kurkumin bermanfaat menghilangkan peradangan padahal kanker selalu disertai peradangan.
  • Karena Curcuma mangga termasuk bahan alami, maka pemakaian dalam jangka panjang sekalipun, tetap aman bagi manusia.
Perlu kita ketahui bahwa efek terapi dengan bahan alamiah memerlukan waktu yang relatif panjang. Hasil kemajuan penderita juga relatif pelan, yang berarti memerlukan kesabaran. Namun kenyataan yang mendukung yaitu bahwa Curcuma mangga adalah bahan alami, sehingga relatif aman bagi penderita jika dikonsumsi dalam waktu lama.

Senin, 04 Juli 2011

Surat Kecil untuk Tuhan

Tuhan ..
Andai aku bisa kembali..
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku, terjadi pada siapapun.

Cuplikan itu menjadi sedikit bait dari sebuah tulisan yang ditulis seorang remaja penderita kanker Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak. Sebuah kanker ganas yang menyerang pada bagian wajah seorang gadis remaja bernama Gita Sesa Wanda Cantika. Umurnya masih 13 tahun saat dokter mengatakan kepada ayahnya bahwa putrinya hanya dapat bertahan selama 5 hari bila tidak melakukan operasi segera. Hati ayah mana yang tidak hancur ketika tahu jalannya operasi itu harus membuat sang putri kehilangan sebagian wajahnya. Sedangkan sang putri mulai bertanya mengapa di wajahnya mulai tumbuh gumpalan sebesar buah kelapa.

Tak ingin melukai hati anaknya, sang ayah beserta keluarga merahasiakan kanker itu pada Keke, panggilan gadis remaja aktif dengan sejuta prestasi model dan tarik suara. Namun perlahan Keke mulai menyadari dirinya bukan sakit biasa. Ia sadar hidupnya tak mungkin akan bertahan lama dengan pandangan mata yang mulai buta oleh kanker. Walau akhirnya dirinya tahu ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah kepada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya. Ia memberikan senyum kepada siapapun dan menunjukkan perjuangannya bahwa dengan kanker di wajahnya ia masih mampu berprestasi dan hidup normal di bangku sekolah.

Tuhan menunjukkan kebesaran hati dengan memberikan napas panjang padanya untuk lepas dari kanker itu sesaat. Perjuangan Keke melawan kanker membuahkan hasil. Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Keberhasilan dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker yang baru pertama kali terjadi pada putri Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat hampir semua dokter di dunia bertanya-tanya.

Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat. Keke sadar napasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah kepada Tuhan. Ia bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernapas lebih lama dari vonis lima hari bertahan hingga tiga tahun lamanya. Dokter menyerah terhadap kankernya. Sebelum menarik napas terakhirnya, ia menuliskan sebuah surat kecil kepada Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata lagi di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.
Napasnya telah berakhir pada 25 Desember 2006, tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan Idul Fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi.

Ribuan air mata berjatuhan ketika biografi pertamanya dikeluarkan secara online. Pesan Keke terhadap dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman. Perjalanan waktu, biografi Keke pun dipasarkan secara luas. Ditulis oleh Agnes Davonar, buku yang penuh dengan hikmah dan ketulusan ini diberi judul Surat Kecil untuk Tuhan ini menjadi buku kedua penulis yang memulai kariernya dari sebuah blogger dengan situs http://lieagneshendra.blogs.friendster.com.

Misi kemuliaan buku ini cukup tergambar dengan menyumbangkan sebagian dari hasil penjualan ini kepada yayasan yang bernaung membantu penderita kanker di Indonesia. Bahkan, buku ini diedarkan di luar negeri dengan permintaan penerbit asal Taiwan di bawah bendera Suaraindo. Sedangkan di Indonesia sendiri mulai diedarkan minggu ketiga Agustus 2008. Sebuah soundtrack yang dinyanyikan oleh penyanyi cilik Indonesia Ferel dengan judul Sebab Kau
Menjagaku menambah arti kisah perjalanan gadis remaja yang mendapatkan penghargaan sebagai siswa teladan Indonesia dari pemerintah Indonesia.

Agnes Davonar sendiri mengakui, air matanya tak pernah berhenti mengalir ketika menuliskan buku ini, sehingga ia berharap buku ini dapat menjadi sebuah semangat bagi siapapun orang yang mengalami sebuah cobaan dari Tuhan agar tetap bersyukur dan pasrah. Ayah Agnes Davonar juga meninggal karena sebuah kanker paru-paru sehingga ia begitu bersemangat menuliskan kisah ini sejak dua tahun silam dan akhirnya buku ini dapat diedarkan secara luas. Sebuah penantian panjang tentang sebuah keimanan yang layak untuk anda miliki