Sabtu, 24 Desember 2011

Berikan antibiotik secara selektif pada kasus diare


Sampai saat ini, pemakaian antibiotik pada kasus diare masih mencapai 80% sedangkan jumlah diare yang seharusnya diberi antibiotik hanya sekitar 20%, sangat tidak rasional (berdasarkan hasil presentasi pada kongres XIV Ikatan Bidan Indonesia tahun 2008)



Apakah setiap anak diare harus diberikan antibiotik?
Tidak, karena tidak semua kasus diare memerlukan antibiotik. Antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi, seperti diare berdarah atau diare karena kolera, atau diare dengan disertai penyakit lain. Ini sangat penting karena seringkali ketika diare, masyarakat langsung membeli antibiotik seperti Tetrasiklin atau Ampicillin. Selain tidak efektif, tindakan ini berbahaya, karena jika antibiotik tidak dihabiskan sesuai dosis akan menimbulkan resistensi kuman terhadap antibiotik.

Mengapa tidak boleh memberikan antibiotik?
Selain bahaya resistensi kuman, pemberian antibiotik yang tidak tepat bisa membunuh flora normal yang justru dibutuhkan tubuh. Efek samping dari penggunaan antibiotik yang tidak rasional adalah timbulnya gangguan fungsi ginjal, hati dan diare yang disebabkan oleh antibiotik. Hal ini juga akan mengeluarkan biaya pengobatan yang seharusnya tidak diperlukan.

Kenapa anti diare tidak boleh diberikan?
Ketika terkena diare, tubuh akan memberikan reaksi berupa peningkatan motilitas atau pergerakan usus untuk mengeluarkan kotoran atau racun. Perut akan terasa banyak gerakan dan berbunyi. Anti diare akan menghambat gerakan itu sehingga kotoran yang seharusnya dikeluarkan, justru dihambat keluar. Selain itu anti diare dapat menyebabkan komplikasi yang disebut prolapsus pada usus (terlipat/terjepit). Kondisi ini berbahaya karena memerlukan tindakan operasi. Oleh karena itu anti diare seharusnya tidak boleh diberikan.

Siapa yang berhak memberi resep untuk antibiotik?
Resep antibiotik seharusnya hanya boleh dikeluarkan oleh dokter. Namun di daerah-daerah terpencil dimana tenaga dokter belum tersedia maka petugas kesehatan lainnya seperti bidan/perawat dapat memberikannya setelah mendapat pelimpahan wewenang dari dokter puskesmas atau jika mereka sudah mendapatkan pelatihan tatalaksana diare seperti Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).

Jumat, 16 Desember 2011

Pemberian Zinc Pada Kasus Diare


Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada dalam tubuh akan menurun dalam jumlah besar ketika anak mengalami diare. Untuk menggantikan zinc yang hilang selama diare, anak dapat diberikan zinc yang akan membantu penyembuhan diare serta menjaga agar anak tetap sehat.

Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF menandatangani kebijakan bersama dalam hal pengobatan diare yaitu pemberian oralit dan Zinc selama 10-14 hari. Hal ini didasarkan pada penelitian selama 20 tahun (1980-2003) yang menunjukkan bahwa pengobatan diare dengan pemberian oralit disertai zinc lebih efektif dan terbukti menurunkan angka kematian akibat diare pada anak-anak sampai 40%.

Pastikan semua anak yang menderita Diare mendapat obat Zinc selama 10 hari berturut-turut

Dosis obat Zinc (1 tablet = 20 mg)
- Umur < 6 bulan : 1/2 tablet /hari
- Umur ≥ 6 bulan : 1 tablet /hari
Larutkan tablet dalam satu sendok air matang atau ASI (tablet mudah larut ± 30 detik), segera berikan kepada anak.

Bila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian obat Zinc, ulangi pemberian dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga satu dosis penuh.

Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan obat Zinc segera setelah anak bisa minum atau makan.

Apa manfaat pengobatan zinc pada anak yang terkena diare?
Pada saat diare, anak akan kehilangan zinc dalam tubuhnya. Pemberian Zinc mampu menggantikan kandungan Zinc alami tubuh yang hilang tersebut dan mempercepat penyembuhan diare. Zinc juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah risiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare.

Berdasarkan studi WHO selama lebih dari 18 tahun, manfaat zinc sebagai pengobatan diare adalah mengurangi :1) Prevalensi diare sebesar 34%; (2) Insidens pneumonia sebesar 26%; (3) Durasi diare akut sebesar 20%; (4) Durasi diare persisten sebesar 24%, hingga; (5) Kegagalan terapi atau kematian akibat diare persisten sebesar 42%.

Bagaimana mekanisme kerja Zinc dalam meningkatkan sistim imun?
Kemampuan zinc untuk mencegah diare terkait dengan kemampuannya meningkatkan sistim kekebalan tubuh. Zinc merupakan mineral penting bagi tubuh. Lebih 300 enzim dalam tubuh yang bergantung pada zinc. Zinc juga dibutuhkan oleh berbagai organ tubuh, seperti kulit dan mukosa saluran cerna. Semua yang berperan dalam fungsi imun, membutuhkan zinc. Jika zinc diberikan pada anak yang sistim kekebalannya belum berkembang baik, dapat meningkatkan sistim kekebalan dan melindungi anak dari penyakit infeksi. Itulah sebabnya mengapa anak yang diberi zinc (diberikan sesuai dosis) selama 10 hari berturut - turut berisiko lebih kecil untuk terkena penyakit infeksi, diare dan pneumonia.

Apakah oralit dan zinc aman dikonsumsi bersamaan?
Zinc aman dikonsumsi bersamaan dengan oralit. Zinc diberikan satu kali sehari sampai semua tablet habis (selama 10 hari) sedangkan oralit diberikan setiap kali anak buang air besar sampai diare berhenti.

Apakah tablet zinc bisa dilarutkan dalam cairan oralit?
Bisa, namun tidak dianjurkan, karena jika dilarutkan dalam oralit dikhawatirkan ibu akan menghentikan pemberian zinc jika diarenya berhenti.

Ada berapa macam bentuk Zinc ?

 Produk zinc paling banyak tersedia dalam bentuk tablet dispersible (tablet yang larut dalam air selama ± 30 detik), dengan komposisi utamanya zinc sulfat, acetate, atau gluconate yang setara dengan zinc elemental 20 mg. Zinc juga tersedia dalam bentuk sirup dan sirup kering untuk lebih mempermudah pemberian bagi anak di bawah 6 bulan. Rasa produk zinc bermacam – macam dari rasa vanilla, mix fruit, jeruk, tutti frutti, dan lainnya untuk menekan rasa metal zinc agar anak lebih mudah meminumnya.


Apakah zinc boleh diberikan dengan obat lain, termasuk antibiotik?
Ya, zinc dapat diberikan dengan obat-obatan lain yang sesuai dengan resep dokter di klinik atau pekerja kesehatan. Jika digunakan bersama dengan Fe, disarankan menggunakan zinc beberapa jam sebelum atau sesudahnya.



Jumat, 09 Desember 2011

Penggunaan Oralit saat Diare


Apa itu oralit?
Oralit merupakan campuran garam elektrolit, seperti natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat.



Apa manfaat oralit?
Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat diare. Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung garam elektrolit yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare.

Kapan oralit perlu diberikan?
Segera bila anak diare, sampai diare berhenti.

Mengapa harus memberi oralit setiap anak diare?
Pada saat diare, tubuh anak banyak kehilangan cairan dan elektrolit. Dengan memberikan oralit, cairan tubuh dan elektrolit yang hilang karena diare bisa digantikan.

Bagaimana cara membuat larutan oralit?  
  • cuci tangan pakai sabun lalu bilas dengan air sampai bersih sebelum membuat oralit 
  • sediakan 1 gelas air minum (200cc) 
  • pastikan oralit masih dalam keadaan bubuk kering 
  • masukkan 1bungkus bubuk oralit ke dalam air dalam gelas (200cc), dengan cara mengguntung seluruh bagian atas bungkus oralit (jangan hanya menggunting bagian ujungnya saja) 
  • aduk cairan oralit sampai larut
    Bagaimana cara pemberian oralit?
    Berikan oralit sampai diare berhenti!
    • Anak kurang dari 1 tahun diberi 50-100 cc cairan oralit setiap kali buang air besar. 
    • Anak lebih dari 1 tahun diberi 100-200 cc cairan oralit setiap kali buang air besar. 
    • Bila anak muntah, tunggu sekitar 10 menit dan lanjutkan pemberian cairan oralit sedikit demi sedikit setiap 2 atau 3 menit. 
    • Larutan oralit jangan disimpan lebih dari 24 jam!!

    Dimana oralit bisa diperoleh?
    Di apotek-apotek, toko obat, posyandu, polindes, puskesmas pembantu, puskesmas, rumah sakit atau ditempat-tempat pelayanan kesehatan lainnya.



    Minggu, 04 Desember 2011

    Diare


    Apa yang dimaksud dengan diare?
    Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.

    Apa penyebab diare?
    Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6 golongan besar yaitu
    1. infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi parasit), 
    2. malabsorpsi, 
    3. alergi, 
    4. keracunan, 
    5. imunodefisiensi dan 
    6.  sebab-sebab lainnya.
    Penyebab yang sering ditemukan di lapangan ataupun secara klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan.

    Apa saja jenis-jenis Diare ?
    Jenis diare ada dua, yaitu
    1. Diare akut, Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari 
    2. Diare persisten atau Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
    Apa saja derajat dehidrasi dalam Diare ?
    Ada tiga derajat dehidrasi, yaitu:
    1. Diare tanpa dehidrasi 
    2. Diare dengan dehidrasi ringan/ sedang 
    3. Diare dengan Dehidrasi berat.
    Bagaimana cara menilai anak diare?
    Tanya, lihat tanda-tanda dehidrasi pada anak
    Tanya:
    • Berapa lama anak sudah mengalami diare? 
    • Berapa kali anak buang air besar dalam satu hari? 
    • Apakah tinjanya ada darah? 
    • Apakah dia muntah? 
    • Apakah ada penyakit lainnya?
    Lihat:
    • Bagaimana keadaaan umum anak? 
    • Sadar atau tidak sadar? 
    • Lemas atau terlihat sangat mengantuk? 
    • Apakah anak gelisah? 
    • Berikan minum, apakah dia mau minum? Jika iya, apakah ketika minum ia tampak sangat haus atau malas minum? 
    • Apakah matanya cekung atau tidak cekung? 
    • Lakukan cubitan kulit perut (turgor). Apakah kulitnya kembali segera, lambat, atau sangat lambat (lebih dari 2 detik) ?
    Klasifikasikan tanda-tanda tersebut sesuai dengan tabel derajat dehidrasi di bawah.

    Bagaimana cara mencegah dehidrasi sebelum anak dibawa ke sarana kesehatan?
    Berikan oralit, bila tidak tersedia berikan cairan rumah tangga misalnya air tajin, kuah sayur, sari buah, air teh, air matang dll.

    Bagaimana rencana terapi untuk masing-masing penderita Diare?
    1. Diare tanpa dehidrasi: Rencana Terapi A;


    2. Diare dengan dehidrasi ringan/ sedang: Rencana Terapi B;


    3. Diare dengan dehidrasi berat: Rencana Terapi C.





    Senin, 21 November 2011

    WASPADAI FLU BURUNG…!!!!


    Apa Itu Flu Burung ?
    Flu burung adalah penyakit menular dikalangan hewan (unggas dan babi) yang disebabkan oleh virus influenza tipe A (H5N1). Virus ini juga dapat menyerang manusia.

    Bagaimana Cara Menularnya ?
    Menular dari unggas ke unggas dan dari unggas ke manusia melalui air liur, lendir, dan kotoran unggas yang sakit. Menular melalui udara yang tercemar oleh virus H5N1 yang berasal dari kotoran unggas yang sakit

    Apa Tanda / Gejalanya ?











    Apa yang Harus Dilakukan ?
     

    Jika ada gejala tsb segera periksa ke dokter puskesmas/Rumah Sakit sebelum 2x24 jam (2 Hari)!!!

    Jangan lupa menyampaikan kepada dokter/perawat apabila ada unggas yg sakit/mati mendadak di lingkungan anda




    5 Langka Mencegah Tertular Flu Burung


    1. CUCI tangan dengan air dan sabun hingga bersih!
    Biasakan untuk sering mencuci tangan, terutama sebelum / sesudah makan






    2. Pisahkan Unggas dari manusia (Jauhkan unggas dari lingkungan rumah untuk menghindari kemungkinan menularnya virus flu burung).

    Bersihkan kandang UNGGAS dari kotoran & disemprot dengan air sabun

    Segera pergi ke klinik terdekat/puskesmas/rumah sakit jika menemukan gejala flu burung sebelum 48 jam(2 hari) !!!

    3. Jangan lupa menyampaikan kepada dokter/perawat apabila ada unggas yg sakit/mati mendadak di lingkungan anda!


     


    4. Sebelum dikonsumsi, daging dan telur unggas dimasak hingga matang


    5. Laporkan ke RT/RW, petugas dinas pertanian setempat jika ada unggas yang sakit/mati mendadak !!! sangat penting untuk menghindari penyebaran virus flu burung

    Siapa yang Berisiko Tinggi terhadap Flu Burung ? 
    Orang yang kontak dengan unggas/produk unggas (telur, bulu, lendir,darah, kotoran.dll)
    ·          Pemotong/penjual/pembeli unggas
    ·          Pemelihara unggas
    ·          Petugas laboratorium/tenaga medis yang menangani pasien fFu Burung
    ·          Pekerja peternakan/petugas peternakan

    Apa Tindakan yang Harus Dilakukan bagi yang beresiko ?
    Selalu memakai pakaian pelindung, termasuk masker, jas laboratorium, sarung tangan dan kacamata(Goggles) pada saat bekerja.

    Setelah selesai, lepaskan semua pelindung dan cuci tangan dengan sabun/desinfektan dan air

    Cucilah tangan dengan air dan sabun tiap kali sesudah bersentuhan dengan unggas